Tepas

Jumat, 31 Desember 2010

Tahun Baru...Pabaru....New Year....

Tak terasa kawan, kita sudah dipenghujung tahun 2010. Lalu, patutkah kita merayakannya? Itu tergantung kalian dan personal masing – masing. Nah, lalu apa yang dibahas kali ini? MACAM -MACAM TAHUN BARU. Loh, emang ada berapa tahun baru?? Ok, kita cek sekarang.

SAKA
Kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahana (Sâlivâhana). Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, beliau berasal dari India bagian utara.
Mengenai kaum Saka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukabangsa Turki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang Yunani (dalam bahasa Sansekerta disebut Yavana yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).
Kalender Saka di Indonesia
Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di Nusantara bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender Saka. Namun kalender Saka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali. Di Jawa dan Bali kalender Saka ditambahi dengan cara penanggalan lokal. Setelah agama Islam masuk, di Mataram, oleh Sultan Agung diperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender Saka. Di Bali kalender Saka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang, begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger yang banyak penganut agama Hindu.
Mengenai Tahun Baru Saka, biasanya dilakukan pada sasih Kasanga, yaitu bulan Cetramasa, kurang lebih bertepatan dengan bulan Maret-April dan biasanya khusus Hindu Bali, mereka melakukan satu ritual terlebih dahulu yaitu Nyepi.

SHŌGATSU
Shōgatsu (正月 ) adalah tahun baru versi Jepang yang berlangsung pada tanggal 1 Januari sampai 3 Januari tiap tahunnya. Dalam bahasa Jepang, kata "shōgatsu" dulunya dipakai untuk nama bulan pertama dalam setahun, tapi sekarang hanya digunakan untuk menyebut tiga hari pertama di awal tahun.
Istilah "shōgatsu" juga digunakan untuk periode matsu no uchi (松の内) atau masa hiasan daun pinus (matsu) boleh dipajang. Di daerah Kanto, Matsu no uchi berlangsung dari tanggal 1 Januari sampai 7 Januari, sedangkan di daerah Kansai berlangsung hingga koshōgatsu (小正月, tahun baru kecil) tanggal 15 Januari. Tanggal 1 Januari adalah hari libur resmi di Jepang, tapi kantor pemerintah dan perusahaan swasta tutup sejak tanggal 29 Desember hingga 3 Januari. Bank dan lembaga perbankan tutup dari tanggal 31 Desember hingga 3 Januari, kecuali sebagian ATM yang masih melayani transaksi.
Sampai tahun 1970-an, sebagian besar toko dan pedagang eceran di daerah Kanto tutup hingga tanggal 5 Januari atau 7 Januari. Perubahan gaya hidup dan persaingan dari toko yang buka 24 jam membuat kebiasaan libur berlama-lama ditinggalkan. Mulai tahun 1990-an, hampir semua mal dan pertokoan hanya tutup tanggal 1 Januari dan mulai buka keesokan harinya tanggal 2 Januari, tapi biasanya dengan jam buka yang diperpendek. Hari pertama penjualan barang (hatsu-uri) di pusat pertokoan dimeriahkan dengan penjualan fukubukuro (kantong keberuntungan). Penjualan barang di semua mal dan pertokoan sudah normal kembali sekitar tanggal 4 Januari.

IMLEK
Imlek (lafal Hokkian dari 阴历, pinyin: yin li, yang artinya kalender bulan) atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari.
Kalender Tionghoa sekarang masih digunakan untuk memperingati berbagai hari perayaan tradisional Tionghoa dan memilih hari yang paling menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha. Kalender Tionghoa dikenal juga dengan sebutan lain seperti "Kalender Agrikultur" (nónglì 农历/農曆), "Kalender Yin 阴历/陰曆" (karena berhubungan dengan aspek bulan), "Kalender Lama" (jìulì 旧历/舊曆) setelah "Kalender Baru" (xīnlì 新历/新曆) yaitu kalender masehi, diadopsi sebagai kalender resmi dan "Kalender Xià 夏历/夏曆" yang pada hakekatnya tidak sama dengan kalender saat ini.


MUHARRAM
Muharram (محرّم) adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah. Muharram berasal dari kata yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah.
Tanggal 1 Muharram adalah hari Tahun Baru dalam agama Islam.


TếT NGUYÊN ĐÁN
Tết Nguyên Đán (Hán nôm: 節元旦, "perayaan pagi pertama") atau lebih umum dikenal sebagai Tết, adalah perayaan tahun baru di Vietnam. Tahun baru Tết merupakan hari raya terpenting di Vietnam yang sudah dirayakan sejak tahun 500 SM.
Tahun baru Tết ditentukan berdasarkan perhitungan kalender Tionghoa dan banyak tradisi tahun baru Tết yang mirip dengan tradisi tahun baru Imlek. Hari raya Tết juga dirayakan bersamaan dengan tahun baru Imlek, walaupun tidak selalu dirayakan pada tanggal yang sama. Perbedaan zona waktu antara Hanoi dengan Beijing menyebabkan tanggal perayaan tahun baru Tết bisa terlambat 1-2 hari hingga di hari ke-3 bulan yang pertama. Orang Vietnam sudah bersiap-siap sejak beberapa minggu sebelumnya dengan memasak makanan istimewa dan membersihkan rumah. Di hari raya Tết, orang Vietnam pergi ke vihara dan mengunjungi sanak keluarga.

ROSH HASHANAH
Rosh Hashanah (ראש השנה) adalah tahun baru dalam penanggalan Yahudi. Sebenarnya, Yudaisme memiliki empat hari "tahun baru" yang menandai berbagai "tahun" resmi, seperti halnya 1 Januari menandai tahun baru dalam penanggalan Gregorian. Rosh Hashanah adalah tahun baru untuk manusia, binatang, dan kontrak hukum.

TAHUN BARU MASEHI
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulanFebruari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.


SONGKRAN
Festival Songkran merupakan hari perayaan nasional untuk menyambut Hari Tahun Baru Thai yang biasanya berlangsung pada tanggal 13 hingga 15 April. Bagi warga Thailand, Songkran cukup sakral. Untuk itu, pada hari itu dijadikan waktu yang paling tepat untuk menyucikan diri dari perbuatan dosa.
Upacara pembukaan Songkran berlangsung di Phra Chetupon Wimol Manklaram atau Temple of the Reclining Budha, Bangkok pada tanggal 10 April 2010. Untuk memeriahkan, berbagai pertunjukan budaya didemonstrasikan termasuk ritual pemandian patung Budha, hingga pameran makanan tradisional Thailand.
Atraksi utama Songkran adalah pemyiraman air. Setiap orang di Thailand harus bersedia mendapat siraman air dari orang lain hingga wajah dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Mulai dari keluarga, teman dekat hingga orang yang dituakan berhak menyiram dan disiram sepuasnya.
Songkran sebenarnya adalah tahun baru di Thailand. Saat songkran, rakyat Thailand mudik ke rumah mereka, mirip Lebaran bagi umat islam. Patung - patung Budha di wihara di cuci bersih dan di arak keliling kota. Mereka juga membawa makanan ke wihara untuk di persembahkan pada para Biksu. Ada juga yang membawa tanah ke wihara dan membuat gunung - gunung kecil di halaman wihara yang di hias dan mereka memanjatkan doa dan permohonan. Di jalan – jalan, warga saling menyiram air pada orang di sekitarnya untuk membersihkan diri di tahun baru. Jadi seperti pesta air besar-besaran juga, karena bertepatan dengan bulan April di mana Thailand sangat panas suhunya.

NAWRUZ
Naw-Ruz di keyakinan Baha'i adalah salah satu dari sembilan hari suci untuk penganut Baha'i di seluruh dunia dan hari pertama kalender Baha'i yang terjadi pada vernal equinox, sekitar tanggal 21 Maret. Norouz pada zaman sekarang, adalah perayaan hari libur tahun baru tradisional Iran dan dirayakan di seluruh negara di Timur Tengah dan Asia Tengah seperti di Iran, Azerbaijan, Afghanistan, dan Tajikistan. Sejak zaman kuno, itu telah menjadi hari libur nasional di Iran dan dirayakan oleh lebih dari satu kelompok agama.
Bab, pendiri Bábism, dan kemudian Bahá'u'lláh, pendiri Baha'i Faith, diadopsi sebagai hari suci dan terkait dengan Nama Allah Maha Besar. Bab, pendiri Bábism, menetapkan kalender baru yang terdiri dari 19 bulan, masing-masing bulan terdiri dari 19 hari. Setiap bulan dinamai dengan nama Allah. Lalu masing-masing dari sembilan belas hari juga dinamai dengan nama – nama Allah.

TAHUN BARU CANDRA KALA SUNDA
Siapa bilang orang Sunda tidak punya tahun Baru? Disadari atau tidak, kita sudah melewati Tahun Baru Candra Kala Sunda yaitu pada tanggal Kartika 1s Soma-Wage 1947/8 Dzulhijah 1431 H/15 November 2010. Seorang budayawan Sunda, Ali Sastramidjaja (Abah Ali), pada awal tahun 2005 memperkenalkan Kala Sunda, kalender lunar Sunda yang memulai perhitungan sejak tahun 122 Masehi. Sistem perhitungan Kala Sunda persis sama seperti Hijriyah-Jawa. Dalam sewindu ada tiga tahun kabisat, sehingga jika misalnya awal windu (indung poé) Ahad Manis, maka awal windu selanjutnya Ahad Manis juga. Setiap 120 tahun satu hari dihilangkan, sehingga indung poébergeser dari Ahad Manis menjadi Sabtu Kliwon, kemudian pada gilirannya menjadi Jumat Wage, dan seterusnya.

Nama-nama bulan (Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Badra, Asuji), nama-nama hari (Radite, Soma, Anggara, Buda, Respati, Sukra, Tumpek), serta pembagian bulan menjadi suklapaksa dan kresnapaksa sehingga tidak ada tanggal 16. Tetapi berbeda dengan kalender Saka, Kala Sunda menetapkan tanggal satu saat bulan berwujud setengah lingkaran. Istilah Sansekerta suklapaksa (parocaang), yang pada kalender Saka berarti “separo bulan (half-month) sampai purnama”, pada Kala Sunda mempunyai arti lain yaitu “bulan terlihat separo (half-moon)”. Perbedaan lain: Kartika, bulan ke-8 kalender Saka, menjadi bulan pertama dalam Kala Sunda.

Hari-hari pasaran (pancawara) dalam Kala Sunda berselisih dua hari dengan kalender Jawa, misalnya Manis (Legi) dalam kalender Jawa menjadi Pon dalam Kala Sunda. Jika dalam kalender Jawa tahun dalam sewindu ditandai menurut numerologi huruf Arab (Alif-Ba-Jim-Dal-Ha-Waw-Zai), dalam Kala Sunda ditandai dengan nama hewan: Kebo (1), Keuyeup (2), Hurang (3), Embé (4),Monyét (5), Cacing (6), dan Kalabang (7).

Sekarang merupakan tunggul taun ke-17, periode 1921-2040 Kala Sunda (1985-2102 Masehi), di mana indung poé (1 Suklapaksa bulan Kartika) pada tahun pertama setiap windunya selalu jatuh pada hari Tumpek (Sabtu) Kaliwon. Sudah jelas?

Nah, saatnya kini kamu memilah dan memilih Tahun Baru mana yang akan kalian peringati. Semoga bermanfaat. Walau terlambat, saya mengucapkan Wilujeng Pabaru Kala Sunda 1947.

2 komentar:

  1. kang rakhman, dimana singkuring tiasa kenging kalender sunda, saha teu acan sampurna pamiurang sunda teu kagungan kalender sunda. hatur nuhun

    BalasHapus
  2. @Anonim: peryogi nu bulan naon? kumargi kawatesanan bulanna....

    BalasHapus